PEKANBARU. Suarademokrasiriau.com - Camat Payung sekaki dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru serta seluruh Lurah se kecamatan Payung sekaki bersama pengangkut sampah secara mandri mengadakan rapat tentang Pengelolaan Sampah dan Pungutan Retribusi di Aula Kantor camat Payung sekaki, Selasa (22/3).
Kegiatan yang dipimpin oleh camat payung sekaki Rahmaningsih didampingi Kabid Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Asrizal, dan diikuti oleh Lurah se-kecamatan Payung sekaki.Pada pertemuan ini, Camat Rahmaningsih meminta agar penanganan sampah di kecamatan ini harapanya tidak ada lagi membuang sampah di jalan, apalagi di sepanjang jalan dan kita sudah sediakan tempat di jalan Riau ujung karena Pemerintah setempat kususnya kecamatan ini sudah sediakan TPS nya,
"Juga dalam teknisnya, Camat meminta data jumlah armada yang turun untuk mengangkut dan menyisir sampah dalam sehari. Serta melampirkan data supir, rute, dan jam pengangkutan sampah, juga jumlah tempat pengutipan, Kemudian Camat meminta agar pungutan retribusi dapat di salurkan bisa dengan nontunai ke kas daerah, tutupnya.
Menangapi hal ini, Fajar selaku ketua RT, mewakili dari ketua RW.10 kelurahan Labubaru barat menyampaikan di sela rapat bahwa retribusi dan pengelolaan sampah yang kami dapatkan selama ini sama saja Nol, dengan kami mengeluarkan biaya armada, dan gaji pengakut sampah ujarnya.
Selanjutnya ada pun warga yang hadir (tak disebut nama) berharap juga dilakukan evaluasi rutin terkait kinerja di lapangan seperti pengangkutan ada berapa armada mandiri yang berjalan akan dirapatkan seperti apa kedepannya tentang pembagian rute pengambila
Warga itu juga menegaskan bahwa setelah adanya rapat yang diadakan pada hari ini bisa menjadi evaluasi bagi pihak ketiga untuk lebih memperhatikan jalan protokol dengan menyisir ke bagian yang masih ada tumpukan sampahnya.
(Rilis-anto)**
Tak lepas dari rapat tersebut, Asrizal selaku kabid DLHK meminta kepada pengutip sampah yang mandiri-mandiri saat di wawancara awak media, meminta tolong untuk menertipkan tribusinya, dan jangan membuang sampah sembarangan.
"Lanjut Asrizal Himbauwan kita kepada masyarakat buanglah sampah pada tempatnya dan nanti ada petugas kita yang menjemputnya, untuk pengutip sampah dan juga berharap sampah di dikutip pada jam 17.00wb, dikarenakan bila mana dikutip jam 09.00wb nanti akan timbul sampah yang baru lagi, itu harapan kita.
Lanjutnya lagi" terkait tribusi kita berlakukan dengan perda yang baru sekarang, nanti tribusi kita tarik dan masyarakat kita berikan pelayanan, dan terkait tarifnya kita sudah ada perdanya, tribusi kita bagi dua saja ada tribusi rumah tangga, dan ada tribusisi badan usaha, di ruko, indusri dan perdagangan sudah ada tarifnya.
Menangapi hal ini, Fajar selaku ketua RT, mewakili dari ketua RW.10 kelurahan Labubaru barat menyampaikan di sela rapat bahwa retribusi dan pengelolaan sampah yang kami dapatkan selama ini sama saja Nol, dengan kami mengeluarkan biaya armada, dan gaji pengakut sampah ujarnya.
Selanjutnya ada pun warga yang hadir (tak disebut nama) berharap juga dilakukan evaluasi rutin terkait kinerja di lapangan seperti pengangkutan ada berapa armada mandiri yang berjalan akan dirapatkan seperti apa kedepannya tentang pembagian rute pengambila
Warga itu juga menegaskan bahwa setelah adanya rapat yang diadakan pada hari ini bisa menjadi evaluasi bagi pihak ketiga untuk lebih memperhatikan jalan protokol dengan menyisir ke bagian yang masih ada tumpukan sampahnya.
(Rilis-anto)**
0 comments:
Posting Komentar